Kebebasan sipil adalah salah satu komponen penting dalam demokrasi. Kebebasan sipil meliputi kebebasan berpikir, beragama, dan berkeyakinan, kebebasan berpendapat dan berekspresi, dan kebebasan berserikat dan berkumpul. Berdasarkan pengukuran Indeks Kebebasan Sipil oleh Economist Intelligence Unit (IEU), kondisi kebebasan sipil di Indonesia cenderung memburuk, tercermin dalam skor Indeks yang mengalami tren penurunan sepanjang periode 2014-2023. 

INDEKS percaya bahwa kebebasan sipil harus terus dipelihara dan ditingkatkan demi kemajuan demokrasi di Indonesia. Dalam rangka mempromosikan kebebasan sipil, INDEKS secara reguler menyelenggarakan pelatihan advokasi kebebasan sipil di berbagai kota di Indonesia. Selain itu, INDEKS juga melaksanakan diskusi dan publikasi yang mempromosikan kebebasan sipil.  

Selengkapnya  

Kebebasan ekonomi adalah kebebasan setiap individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi--produksi, konsumsi, dan pertukaran barang dan jasa--tanpa campur tangan yang berlebihan dari pemerintah. Kebebasan ekonomi didasarkan pada hak-hak individu atas diri dan properti yang dimilikinya secara sah, yang memberikan setiap individu kewenangan untuk melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi secara bebas, sejauh dia tidak melanggar hak-hak pihak lain. 

INDEKS percaya bahwa ekonomi yang bebas berkorelasi dengan kemakmuran masyarakat. Meskipun Indeks Kebebasan Ekonomi Indonesia cenderung meningkat sepanjang 2014-2024, masih banyak aspek yang harus ditingkatkan agar kondisi ekonomi Indonesia menjadi makin bebas dan mendorong peningkatan kemakmuran yang lebih besar. Karena itu, INDEKS melaksanakan pelatihan, diskusi, penerbitan, dan penelitian terkait isu-isu kebebasan ekonomi.

Selengkapnya  

Indonesia adalah rumah bagi individu-individu yang beragam dalam ras, suku, agama, dan kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya, menjadikan Indonesia sebuah bangsa yang majemuk. Keberagaman perlu dikelola untuk menjadi modal sosial yang besar melalui penguatan relasi sosial yang toleran berdasarkan penghormatan atas hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan karakteristik sosial individu.

INDEKS percaya bahwa individu adalah unit sosial terkecil dan paling rentan mengalami pelanggaran hak oleh unit sosial yang lebih besar, seperti kelompok, masyarakat yang lebih luas, dan bahkan negara. INDEKS mendorong keberagaman yang inklusif melalui pelatihan, diskusi, dan publikasi yang berfokus pada isu toleransi dan antidiskriminasi.   

Selengkapnya